Dalil-Dalil Al-Qur'an Dan Hadits Tentang Ilmu
Menuntut ilmu merupakan salah satu kewajiban bagi setiap umat Islam. Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224)
Dimana apabila ilmu yang kita punya baik itu sedikit ataupun memiliki ilmu banyak dan tentunya bisa bermanfaat dan juga berguna bagi orang lain, maka kita akan mendapatkan pahala yang kekal. Karena Ilmu itu akan kekal dan bermanfaat bagi pemiliknya, walaupun ia telah meninggal.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata kepada Rasullullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَه
Artinya: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh.” (HR. Muslim no. 1631)
Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Ilmu
Pada dasarnya dalil Al-Qur'an yang menjelaskan tentang ilmu sangat banyak sekali. Namun berikut ini ada beberapa ayat-ayat yang menjelaskan tentang ilmu yaitu:
- Surat Al-'Alaq 96: Ayat 1-5
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِقْرَأْ بِا سْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ ۚ
iqro` bismi robbikallazii kholaq
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"
(QS. Al-'Alaq 96: Ayat 1)
خَلَقَ الْاِ نْسَا نَ مِنْ عَلَقٍ ۚ
kholaqol-ingsaana min 'alaq
Artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."
(QS. Al-'Alaq 96: Ayat 2)
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَ كْرَمُ ۙ
iqro` wa robbukal-akrom
Artinya: "Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia."
(QS. Al-'Alaq 96: Ayat 3)
الَّذِيْ عَلَّمَ بِا لْقَلَمِ ۙ
allazii 'allama bil-qolam
Artinya: "Yang mengajar (manusia) dengan pena."
(QS. Al-'Alaq 96: Ayat 4)
عَلَّمَ الْاِ نْسَا نَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ۗ
'allamal-ingsaana maa lam ya'lam
Artinya: "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
(QS. Al-'Alaq 96: Ayat 5
- Surat Al-Mujadilah 58: Ayat 11
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قِيْلَ لَـكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَا فْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَـكُمْ ۚ وَاِ ذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَا نْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
yaaa ayyuhallaziina aamanuuu izaa qiila lakum tafassahuu fil-majaalisi fafsahuu yafsahillaahu lakum, wa izaa qiilangsyuzuu fangsyuzuu yarfa'illaahullaziina aamanuu mingkum wallaziina uutul-'ilma darojaat, wallohu bimaa ta'maluuna khobiir
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Mujadilah 58: Ayat 11)
- Surat Al-'Ankabut 29: Ayat 43
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَتِلْكَ الْاَ مْثَا لُ نَضْرِبُهَا لِلنَّا سِ ۚ وَمَا يَعْقِلُهَاۤ اِلَّا الْعٰلِمُوْنَ
wa tilkal-amsaalu nadhribuhaa lin-naas, wa maa ya'qiluhaaa illal-'aalimuun
Artinya: "Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 43)
- Surat Al-Baqarah 2: Ayat 269
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يُؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَآءُ ۚ وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الْاَ لْبَا بِ
yu`til-hikmata may yasyaaa`, wa may yu`tal-hikmata fa qod uutiya khoirong kasiiroo, wa maa yazzakkaru illaaa ulul-albaab
Artinya: "Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 269)
- Surat Ali 'Imran 3: Ayat 18
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۙ وَا لْمَلٰٓئِكَةُ وَاُ ولُوا الْعِلْمِ قَآئِمًا بِۢا لْقِسْطِ ۗ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ۗ
syahidallohu annahuu laaa ilaaha illaa huwa wal-malaaa`ikatu wa ulul-'ilmi qooo`imam bil-qisth, laaa ilaaha illaa huwal-'aziizul-hakiim
Artinya: "Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 18)
- Surat Hud 11: Ayat 24
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
مَثَلُ الْفَرِيْقَيْنِ كَا لْاَ عْمٰى وَا لْاَ صَمِّ وَا لْبَـصِيْرِ وَا لسَّمِيْعِ ۗ هَلْ يَسْتَوِيٰنِ مَثَلًا ۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ
masalul-fariiqoini kal-a'maa wal-ashommi wal-bashiiri was-samii', hal yastawiyaani masalaa, a fa laa tazakkaruun
Artinya: "Perumpamaan kedua golongan (orang kafir dan mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Samakah kedua golongan itu? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran?"
(QS. Hud 11: Ayat 24)
- Surat Ta-Ha 20: Ayat 114
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَـقُّ ۚ وَلَا تَعْجَلْ بِا لْقُرْاٰ نِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يُّقْضٰۤى اِلَيْكَ وَحْيُهٗ ۖ وَقُلْ رَّبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا
fa ta'aalallohul-malikul-haqq, wa laa ta'jal bil-qur`aani ming qobli ay yuqdhooo ilaika wahyuhuu wa qur robbi zidnii 'ilmaa
Artinya: "Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku."
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 114)
- Surat At-Talaq 65: Ayat 12
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ وَّمِنَ الْاَ رْضِ مِثْلَهُنَّ ۗ يَتَنَزَّلُ الْاَ مْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ قَدْ اَحَا طَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
allohullazii kholaqo sab'a samaawaatiw wa minal-ardhi mislahunn, yatanazzalul-amru bainahunna lita'lamuuu annalloha 'alaa kulli syai`ing qodiiruw wa annalloha qod ahaatho bikulli syai`in 'ilmaa
Artinya: "Allah yang menciptakan tujuh langit dan dari (penciptaan) bumi juga serupa. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu."
(QS. At-Talaq 65: Ayat 12)
- Surat Ali 'Imran 3: Ayat 7
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
هُوَ الَّذِيْۤ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ اٰيٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ وَاُ خَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۗ فَاَ مَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَا بَهَ مِنْهُ ابْتِغَآءَ الْفِتْنَةِ وَا بْتِغَآءَ تَأْوِيْلِهٖ ۚ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗۤ اِلَّا اللّٰهُ ۘ وَ الرّٰسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖ ۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الْاَ لْبَا بِ
huwallaziii angzala 'alaikal-kitaaba min-hu aayaatum muhkamaatun hunna ummul-kitaabi wa ukhoru mutasyaabihaat, fa ammallaziina fii quluubihim zaighung fayattabi'uuna maa tasyaabaha min-hubtighooo`al-fitnati wabtighooo`a ta`wiilih, wa maa ya'lamu ta`wiilahuuu illalloh, war-roosikhuuna fil-'ilmi yaquuluuna aamannaa bihii kullum min 'ingdi robbinaa, wa maa yazzakkaru illaaa ulul-albaab
Artinya: "Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 7)
- Surat Al-Isra' 17: Ayat 85
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَيَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِ ۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَاۤ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا
wa yas`aluunaka 'anir-ruuh, qulir-ruuhu min amri robbii wa maaa uutiitum minal-'ilmi illaa qoliilaa
Artinya: "Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh, katakanlah, Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 85)
Hadist Tentang Ilmu
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Artinya: "Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula". (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ
Artinya : ”Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang”. (HR. Turmudzi)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مٍطَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam” (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَْن سَلَكَ طَرِْيقًا َيلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا ِإلىَ اْلجَنَّةِ (رواه مسلم
Artinya: Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga (HR Muslim)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوْا ، قَالُوْا : يَارَسُوْلَ اللَّهِ ، وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ ؟ قَالَ : مَجَالِسُ الْعِلْمِ . (الطبرانى)
Artinya: “Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat bertanya,”Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu?” Nabi SAW menjawab,”majelis-majelis ta’lim/ilmu.” (HR. Al-Thabrani)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ مِنْ إِجْلاَلِ اللَّهِ ، إِكْرِامَ الْعِلْمِ وَ الْعُلَمَاءِ ، وَذِى الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ ، وَإِكْرَامَ حَمَلَةَ الْقُرْاَنِ وَ أَهْلِهِ ، وَ إِكْرَامَ السُّلْطَانِ الْمُقْسِطِ . ( ابوداود والطوسى )
Artinya: “Termasuk mengagungkan Allah ialah mengormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al-Qur’an dan ahlinya, serta penguasa yang adil (Abu Dawud, dan al-Thusiy)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ النَِّبيُ صلى الله عليه وسلم : لاَحَسَدَ إِلاَ فِي اثْنَتَيْنِ : رَجُلٌ أَتَاهُ اللهُ مَا لاً فَسُِّلطَ عَلىَ هَلَكِتهِ فيِ الَحقّ ِ, وَ رَجُلٌ أَتَاهُ اللهُ الْحِكْمةَ فَهُوَ يَقْضِى ِبهَا وَيُعَلِمُهَا (رواه البجاري)
Artinya: Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. Nabi Muhamad pernah bersabda :”Janganlah ingin seperti orang lain, kecuali seperti dua orang ini. Pertama orang yang diberi Allah kekayaan berlimpah dan ia membelanjakannya secara benar, kedua orang yang diberi Allah al-Hikmah dan ia berprilaku sesuai dengannya dan mengajarkannya kepada orang lain (HR Bukhari)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ : إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: “Apabila manusia telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga amalan : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan dia.” [HR. Muslim]
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ مِنْ أَشَدِّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ عَالِمٌ لَمْ يَنْفَعْهُ اللَّهُ بِعِلْمِهِ . ( البيهقي )
Artinya: “Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat.” (al-Baihaqy)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
تَنَاصَحُوْا فِى الْعِلْمِ ، وَلاَ يَكْتُمْ بَعْضُكُمْ بَعْضُا ، فَإِنَّ خِيَانَةً فِى الْعِلْمِ أَشَدُّ مِنْخِيَانَةٍ فِى الْمَالِ . ( ابو نعيم )
Artinya: “Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiannya. Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya dari pada berkhianat dalam harta.” (Abu Nu’ai)
Kesimpulan
Nah, itu tadi sedikit yang bisa kami bagikan mengenai ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits Nabi tentang ilmu. sebegitu pentingnya ilmu baik ilmu umum ataupun ilmu agama sehingga syariat islam mewajibkan setiap muslim untuk senantiasa belajar dan mencari ilmu sebanyak banyaknya agar hidupnya senantiasa diridhoi oleh Allah SWT. Karena sesungguhnya dengan ilmu kita bisa mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.